Sunday, December 30, 2007

Ketika Aku Melihat Kedasarnya


Pada dasarnya seorang pria itu tampan
Pada dasarnya seorang wanita itu cantik
Pada dasarnya setiap orang itu baik
Pada dasarnya setiap orang bisa dimengerti
Pada dasarnya setiap orang itu pengertian
Pada dasarnya setiap orang itu cerdas
Pada dasarnya setiap orang itu berbakat
Pada dasarnya setiap orang itu jujur
Pada dasarnya setiap orang itu amanah
Pada dasarnya setiap orang itu pemberani
Karena setiap mutiara itu berkilau

Hanya saja bagaimana cara kamu melihatnya
Dari sudut pandang mana kamu memandangnya
Dalam keadaan apa kamu menemukannya
Tergantung bagaimana setiapnya mengasahnya
Dimana setiapnya menempatkannya
Bagaimana lingkungan membentuknya untukmu
Dan hanya saja porsi pada setiapnya yang berbeda

Namanya juga manusia
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya

Karena bintang akan bercahaya digelapnya malam

Global Warming


Terinspirasi dalam rangka pendalaman mata kuliah rekayasa lingkungan, jadi nyadar, akankah aku masih bisa menjejakkan kakiku didaratan ini nanti. Mungkin masih bisa tapi tak seluas dan senyaman ini lagi. Pemanasan global bukan dongeng anak kemaren sore lagi. Efeknya yang semula perkiraanpun sudah semakin nyata. Kebetulan dapat tugas buat makalah tentang pemanasan global, jadi deh pengen bagi-bagi cerita soal ini.

Secara umum pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri terjadi karena efek peningkatan gas rumah kaca (bukan karena gedung yang banyak kaca-kaca nya lho). Gas-gas rumah kaca itu diantaranya karbondioksida (CO2) yang merupakan gas rumah kaca terbesar, sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan dinitrooksida (N2O). Pada dasarnya gas-gas tersebut telah ada diatmosfer bumi dan berfungsi melindungi bumi agar tetap hangat. Gas ini menahan panas sinar matahari yang masuk kebumi sehingga menghangatkan bumi. Nah kalau jumlahnya makin besar artinya panas matahari yang tertahan pun semakin besar. Jadi deh peningkatan suhu permukaan bumi.

Pada dasarnya alam mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri sendiri. Tumbuhan mampu menyerap gas CO2 yang ada diatmosfer dan mengubahnya menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Tapi apabila gas karbondioksida terus meningkat maka kemampuan tumbuhan untuk menyerap gas karbondioksida pun terlampaui. Selain itu lautan yang dingin didaerah antartika mampu menyerap gas karbondioksida ini. Gas ini tersimpan dalam lautan yang cukup dalam dan bersuhu rendah. Dengan meningkatnya suhu bumi akan mencairkan es dikutub yang artinya penyerapan gas karbondioksida oleh alam akan berkurang.

Gas rumah kaca meningkat terutama karena pembakaran bahan bakar fosil dari pembakaran kendaraan bermotor, industri dan pembangkit listrik. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia juga menyumbang peningkatan karbondioksida yang cukup besar. Kalo soal efek, udah bisa diliatkan, mencairnya es abadi dikutub yang menyebabkan peningkatan muka air laut, perluasan daerah tropis kedaerah subtropics sampai terjadinya perubahan iklim.

Dibalik semua itu yang penting buat kita tau dan bisa lakukan sekarang adalah mengurangi pemanasan global. Ada dua cara untuk memperlambat bertambahnya gas rumah kaca. Pertama dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya disuatu tempat sehingga kita mencegah gas tersebut lepas diatmosfer. Kedua, dengan mengurangi produksi gas rumah kaca.

Nah ini ada beberapa hal yang bisa kita lakuin untuk mengurangi produksi gas rumah kaca :

  1. Konversi energi. Jadi buat yang masih pakai kompor minyak tanah, coba deh beralih ke gas, aman dan langsung maknyes…(kayak iklan aja).
  2. Pemanfaatan energi biogas. Seperti kita ketahui kotoran ternak bisa menghasilkan gas metan yang bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil buat memasak.
  3. Menggunakan transportasi umum. Di Indonesia penyumbang buangan gas karbondioksida terbesar berasal dari kendaraan bermotor. Dengan menggunakan transportasi umum maka semakin sedikit penggunaan kendaraan pribadi yang otomatis mengurangi pengeluaran gas rumah kaca tersebut.
  4. Hemat listrik. Matikan alat elektronik yang tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi dan matikan kran yang tidak digunakan, selain untuk hemat listrik juga hemat pemakaian air tanah. Dengan menghemat listrik maka akan menghemat produksi listrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Bukankah hemat energi, hemat biaya.
  5. Hindari penggunaan produk sekali pakai. Seperti sendok, piring kertas dan tissue berlebihan. Karena tetap saja untuk memproduksi barang-barang tersebut masih menggunakan bahan bakar fosil.

Mungkin kelihatannya kecil, sepele dan tidak memberikan pengaruh yang besar jika kita memikirkannya hanya kita sendiri yang melakukannya. Tapi jika satu orang ditambah seorang lagi ditambah seorang lagi + …………. + ditambah seorang lagi, bukankah juga jadi banyak orang. Jadi ingat 3M nya Aa Gym, mulailah dari hal-hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah sekarang juga.

Long Time No See

Waaah…. Blog sudah lama tidak bertemu dengan mu. Banyak yang terjadi dan banyak juga yang terlewatkan 2 bulan ini. Jujur ga’ ada grafik maju yang signnifikan. Mungkin 2 bulan lalu sama aja sama hari ini untukku. Tapi tidak disekelilingku. Mereka sudah menaiki sepedanya dan aku masih menanti saat untuk berada diatas sepedaku. Aku tau aku tidak boleh hanya terus berfikir dan berfikir terlalu lama. Takkan kutemukan jawabannya jika hanya dalam imajinasiku. Takkan kutemukan maknanya jika aku tetap disini. Aku harus melangkahkan kakiku, mengayuh sepedaku, mengayuh sekencang dan sebaik mungkin, akan kupilih satu dari tikungan itu atau akan kubuat jalanku sendiri. Tapi yang pasti aku tidak boleh terus tetap disini. SEMANGAT!!!

Nb : Kenapa harus sepeda ya…??? Soalnya kalo kereta ntar ga’ bisa dikayuh. he..he..